Dindik Lakukan Penegerian Pertama untuk 5 SLB di Jawa Timur, Optimalkan Kemampuan Bakat Siswa Inklusi, Kadindik: Fokus Peningkatan Kompetensi

0 1

Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur akan resmikan lima Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk lima Kota di Jawa Timur. Perubahan status dari SLB swasta ke SLB negeri ini untuk peningkatan kualitas siswa disabilitas dalam Pendidikan mereka. Kelima SLB tersebut terletak di Kita Mojokerto, Kota Kediri, Kabupaten Pacitan, Kota Probolinggo dan Kota Surabaya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai menyebut penegerian lima SLB ini merupakan salah satu program Dinas Pendidikan melalui bidang PKPLK. Saat ini, persiapan dalam perubahan status negeri ke lima SLB saat ini sudah masuk tahapan final.

Rencananya, perubahan status baru SLB menjadi negeri ini akan diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin (29/12/2025) mendatang di SLB-B Karya Mulia Surabaya.

“Alhamdulillah sudah rampung semua. Sudah 100 persen proses penegerian. Tinggal meresmikan yang nantinya akan dilakukan Bu Gubernur langsung,”ujar Aries, Sabtu (27/12/2025).

Disebutkan Kadindik proses penegerian sekolah dilakukan melalui tahapan validasi dan asistensi yang ketat.

Menurutnya, perubahan status SLB menjadi negeri ini merupakan hal penting. Sebab, akan ada perhatian lebih optimal dari pemerintah terhadap sarana dan prasarana sekolah. Karenanya, usai perubahan status ini fokus Dindik Jatim adalah pengembangan mutu dan kualitas layanan pendidikan.

Ia juga menambahkan, penegerian SLB menjadi solusi bagi daerah-daerah yang belum memiliki SLB negeri. Salah satunya di Surabaya yang belum memiliki SLB negeri.

Aries menilai, sekolah swasta yang memenuhi persyaratan, terutama dari sisi lahan dan operasional, berpeluang besar untuk dinaikkan statusnya menjadi negeri.

Sementara itu, ditambahkan Kepala Bidang PKPLK Dindik Jatim, Iva Chandraningtyas, seluruh proses administrasi penegerian telah rampung. Nomenklatur penegerian telah muncul dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur dan diperkuat dengan terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub).

“Secara administrasi sudah selesai semua, Pergub sudah turun. Tinggal peresmian pada tanggal 29,” ujar Iva.

Ia menjelaskan, pendanaan serta perbaikan sarana dan prasarana sekolah sepenuhnya ditangani oleh Bidang PKPLK Dindik Jatim. Renovasi infrastruktur telah berjalan, meski masih ada beberapa bagian seperti atap sekolah yang belum diperbaiki dan direncanakan akan diselesaikan pada tahun depan.

“Keberadaan SLB negeri ini memiliki fungsi strategis, khususnya bagi Kota Surabaya karena menjadi satu-satunya SLB negeri di wilayah tersebut. Sekolah ini diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan berkelanjutan hingga 12 tahun bagi peserta didik berkebutuhan khusus,”ucap Iva.

Selain itu, SLB negeri tersebut juga akan mengembangkan layanan unggulan, salah satunya deteksi dini gangguan pendengaran. Ke depan, layanan lain akan dikembangkan sesuai fokus kebutuhan peserta didik.

“Kita pilih SLB-B Karya Mulia karena lokasi sekolah yang strategis juga menjadi nilai tambah dalam pelayanan pendidikan khusus,”tambah dia.

Terkait proses penegerian, Iva menjelaskan proses dilakukan melalui beberapa tahapan dan alternatif, terutama bagi sekolah swasta yang lahannya masuk dalam lahan pemerintah provinsi. Salah satu persyaratan utama adalah penyesuaian status sumber daya manusia, termasuk guru dan tenaga kependidikan yang sebelumnya berstatus guru tetap yayasan (GTY).

Saat ini, terdapat lima SLB yang diproses penegeriannya di beberapa daerah, yakni Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Kediri, Kabupaten Pacitan, dan Kota Surabaya. Dari jumlah tersebut, terdapat tiga sekolah swasta di tiga daerah yang menyatakan keinginan untuk beralih status menjadi sekolah negeri.

“Program penegerian SLB ini merupakan program unggulan pertama yang dicetuskan Dinas Pendidikan Jawa Timur melalui Bidang PKPLK,” jelasnya.

Dalam proses penegerian, Dindik Jatim melibatkan 13 organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bersinergi. Proses ini berlangsung secara intensif selama kurang lebih enam bulan hingga seluruh persyaratan terpenuhi.

Terkait kesiapan sekolah, Kepala SMPLB-B Karya Mulia Surabaya, Agus Hadi, menyampaikan sekolahnya ditunjuk untuk diproses menjadi negeri karena status tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Saat ini, kesiapan sekolah telah mencapai 100 persen dalam penegerian tersebut termasuk perbaikan-perbaikan yang didanai langsung oleh Bidang PKPLK.

“Dari sisi sarana prasarana, sesuai intruksi bu Kabid bidang PKPLK sudah dilakukan berbagai perbaikan. Mulai perbaikan pagar hingga, tata ruang agara terlihat lebih indah, rapi dan bersih. Namun secara teknis, karena nomenklatur sekolah negeri belum resmi, masih ada beberapa keterbatasan administratif,” jelasnya.

Saat ini, kata Agus, SLB-B Karya Mulia menaungi empat jenjang pendidikan, yakni TK, SD, SMP, dan SMA, dengan total 131 siswa. Dengan mayoritas siswa berada di jenjang SD, sementara siswa SMA berjumlah 39 orang. Karenanya, dalam struktur organisasi, terdapat empat kepala sekolah untuk masing-masing jenjang. Usai resmi menjadi sekolah negeri, Agus menyebut hanya akan ada satu kepala sekolah yang penunjukannya menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

Sementara dari sisi sumber daya manusia, terdapat 16 guru ASN dan 21 guru tetap yayasan (GTY).

“Guru-guru non-ASN tersebut tengah diperjuangkan agar dapat beralih menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) dan PPPK paruh waktu,” tuturnya.

Pihaknya juga berkonsultasi dengan Provinsi Jawa Timur sembari menunggu status kepegawaian para GTY. Sebab selama ini, penghasilan GTY dihimpun dari hasil biaya SPP wali murid.

“Gaji tiap GTY selama ini bervariasi. Berkisar Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta per bulan, tergantung masa kerja. Karena itu kami menunggu status perubahan para GTY oleh provinsi untuk memastikan gaji mereka ke depan,”tuturnya.

Sekolah juga tengah mempersiapkan penguatan pendidikan vokasi. Empat kompetensi keahlian telah dirintis, yakni tata rias kecantikan, tata boga, tata busana, dan percetakan. Khusus tata boga dan tata busana, sekolah berharap setelah berstatus negeri dapat melengkapi fasilitas berupa ruang dapur dan ruang jahit yang representatif.

“Untuk sementara, kami fokus meningkatkan sarana prasarana tata boga agar kualitas pembelajaran semakin baik,” imbuh Agus.

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com