Kapolri dan Sri Sultan HB X Tanam Jagung di Bantul, Dukung Swasembada Pangan Nasional

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X menanam jagung di Bantul. Program ini bertujuan mendukung ketahanan pangan dan menargetkan swasembada jagung pada 2025.

0 106

BANTUL, Lenzanasional – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melaksanakan penanaman jagung di Dusun Klaras, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (15/2/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Gugus Tugas Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Dalam program ini, lahan tidur yang sebelumnya tidak produktif diubah menjadi lahan pertanian jagung guna meningkatkan produksi pangan dalam negeri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Sri Sultan HB X menanam jagung di Bantul sebagai bagian dari program ketahanan pangan.

Kapolri turut didampingi sejumlah pejabat tinggi Polri, di antaranya Astamarena Kapolri Komjen Pol Wahyu Hadiningrat, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho, Kakorsabhara Baharkam Polri Irjen Pol M.H. Ritonga, Kadivpropam Polri Irjen Pol Abdul Karim, Kadivhumas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, Kapusdokkes Polri Irjen Pol dr. Asep Hendradiana, serta Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program penanaman jagung nasional yang menargetkan lahan seluas satu juta hektar.

“Alhamdulillah, pada hari ini kita bisa bersama-sama dengan masyarakat kelompok tani di Dusun Klaras, Jetis, Kabupaten Bantul melaksanakan kegiatan menanam jagung,” ujar Kapolri.

Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari kerja sama antara masyarakat, pemerintah desa, serta Pemerintah Daerah DIY di bawah kepemimpinan Sri Sultan HB X.

“Kita berterima kasih bahwa hari ini kita bisa menanam di tanah kas desa. Ini merupakan kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah desa, dan Bapak Gubernur Ngarso Dalem yang telah banyak membantu menyediakan lahan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kapolri menegaskan komitmen pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor jagung.

“Harapan kita, kerja keras ini betul-betul bisa menghasilkan hasil yang optimal. Kita menargetkan bahwa pada tahun 2025 tidak ada lagi impor jagung,” tegasnya.

Selain mendukung produksi jagung nasional, Kapolri juga menyoroti peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam mendampingi petani. Menurutnya, kehadiran aparat di lapangan sangat penting untuk memastikan hasil panen terserap oleh Bulog dengan harga yang menguntungkan petani.

Kapolri juga menekankan perlunya peningkatan fasilitas pengeringan jagung agar kualitas hasil panen lebih baik.

“Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi desa. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendukung kebutuhan pakan ternak, sehingga harga pakan lebih terjangkau dan kualitas gizi ternak semakin baik,” ungkapnya.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari para petani dan pemangku kepentingan di daerah. Dengan program ini, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan swasembada jagung dan mengurangi ketergantungan pada impor dalam beberapa tahun ke depan.(**)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com