Kapolsek Rungkut Fasilitasi Pernikahan Tahanan Curanmor: Hukum dan Kemanusiaan Berjalan Beriringan

Meskipun menjadi tahanan kasus curanmor, Galih tetap mendapatkan haknya untuk menikah. Kapolsek Rungkut memfasilitasi prosesi pernikahan ini sebagai bentuk sisi humanis kepolisian.

0 124

SURABAYA, Lenzanasional – Kapolsek Rungkut Polrestabes Surabaya, AKP Agus Santoso SH MSi, menunjukkan sisi humanis kepolisian dengan memfasilitasi pernikahan seorang tahanan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Meskipun tersangka, Galih (23), warga Rungkut Lor, terjerat kasus curanmor dengan 40 Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Surabaya, kepolisian tetap menghormati haknya sebagai warga negara untuk melangsungkan pernikahan.

Kapolsek Rungkut memfasilitasi pernikahan tahanan curanmor di Mapolsek

“Sebagai warga negara, kita tetap fasilitasi haknya, termasuk untuk menikah. Ini juga bagian dari kemanusiaan. Alhamdulillah, di Mapolsek ada mushola yang bisa digunakan untuk prosesi pernikahan tersebut,” ujar AKP Agus Santoso, Jumat (14/02/2025).

Pernikahan berlangsung di mushola Mapolsek Rungkut dengan dihadiri keluarga kedua mempelai. Baik pihak keluarga Galih maupun keluarga calon istrinya mengajukan permohonan agar pernikahan dapat dilangsungkan meskipun dalam kondisi tahanan.

“Keluarga sudah sepakat, dan mereka mengajukan permohonan agar pernikahan bisa dilakukan. Kami dari kepolisian memfasilitasi sesuai dengan prosedur yang ada,” lanjut Kapolsek.

Momen sakral ini berlangsung khidmat meskipun dalam keterbatasan. Suasana haru menyelimuti prosesi ijab kabul yang dilakukan di mushola Mapolsek Rungkut. Kehadiran orang tua serta keluarga dekat menjadi penyemangat bagi kedua mempelai di tengah situasi yang tak biasa ini.

AKP Agus menegaskan bahwa kepolisian tetap mengedepankan sisi kemanusiaan dalam menjalankan tugasnya. Hak-hak dasar para tahanan, termasuk hak untuk menikah, tetap dihormati selama sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kasus hukum yang menjerat Galih tetap diproses sesuai aturan. Namun, di tengah proses tersebut, kepolisian tetap memberikan ruang bagi tahanan untuk menjalankan haknya sebagai warga negara, termasuk dalam hal pernikahan.

“Ini juga bentuk perhatian kami terhadap aspek sosial. Hukum tetap berjalan, tetapi sisi kemanusiaan juga harus diperhatikan,” tambahnya.

Momen pernikahan di balik jeruji ini menjadi pengingat bahwa di balik proses hukum, ada nilai-nilai kemanusiaan yang tetap dijunjung tinggi. Polsek Rungkut Surabaya menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga memahami kondisi sosial dan hak asasi manusia bagi para tahanan.

Semoga langkah ini menjadi contoh bahwa hukum dan kemanusiaan bisa berjalan berdampingan, memberikan harapan bagi mereka yang sedang menjalani proses hukum.(**)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com