JAKARTA, Lenzanasional – Ketua Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Andyka Kusuma, Ph.D., memberikan apresiasi kepada Polri, khususnya Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, atas keberhasilannya dalam mengelola pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Ia menilai upaya Polri berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya, meski masih ada tantangan yang perlu mendapat perhatian.

“Kami mengapresiasi Polri, khususnya Korlantas Polri, yang sudah membantu melancarkan pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2024. Kecelakaan tahun ini memang mengalami penurunan, tetapi ada catatan penting terkait kecelakaan yang melibatkan angkutan pariwisata, anak sekolah, dan masyarakat umum selama masa liburan,” ungkap Andyka pada Jumat (4/1).

Andyka menegaskan bahwa keselamatan jalan raya harus menjadi prioritas bersama. Ia mendorong langkah konkret untuk meningkatkan keselamatan baik sebelum maupun selama perjalanan, dengan melibatkan sinergi antar-instansi pemerintah dan sektor terkait.

“Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya Polri, tetapi juga kementerian dan lembaga lain seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, serta sektor kesehatan dan Jasa Raharja. Semua pihak harus bersinergi untuk terus menurunkan angka fatalitas kecelakaan,” jelasnya.

Sebagai bagian dari Rencana Aksi Keselamatan Nasional, Andyka mengusulkan pengembangan sistem keselamatan jalan yang lebih terintegrasi antar-stakeholder.

“365 hari harus selamat. Ini bukan hanya slogan, tetapi komitmen bersama yang harus diwujudkan dengan langkah konkret. Terima kasih kepada Polri dan semua pihak terkait yang telah bekerja keras. Mari terus bersemangat mengembangkan sistem keselamatan di jalan raya,” tegas Andyka.

Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan perjalanan yang aman dengan mematuhi aturan lalu lintas dan mempersiapkan diri sebelum bepergian. Menurutnya, keselamatan adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.(**)