KOTA PROBOLINGGO, Lenzanasional – Kepolisian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mendampingi Kelompok Wanita Tani (KWT) El Wardah di Jl. Citarum, Perumahan Gabriella Blok V-1, Kota Probolinggo.
Kelompok yang terdiri dari 25 perempuan ini mengelola Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di atas lahan kosong seluas 91 meter persegi. Berbagai jenis sayuran ditanam di lokasi tersebut sebagai upaya menciptakan kemandirian pangan berbasis masyarakat.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Curahgrinting, Brigpol Addiz Trihadma, menegaskan bahwa pendampingan ini bertujuan memastikan keberlanjutan program ketahanan pangan di tingkat lokal.

“Tujuan utamanya adalah menciptakan ketahanan pangan yang mandiri di tingkat kelurahan,” ujar Brigpol Addiz, Kamis (6/2).
Ia menambahkan, keberadaan kebun P2L ini diharapkan menjadi lumbung pangan dan lumbung hidup yang dapat menopang ketersediaan pangan lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Brigpol Addiz juga mengajak warga sekitar untuk ikut berpartisipasi dalam program ini, meskipun hanya dalam skala kecil.
“Kami bekerja sama dengan ibu-ibu KWT dengan membagikan 5 polybag dan bibit, terutama tanaman sawi dan cabai, kepada warga sekitar,” jelasnya.
Saat ini, sebanyak 25 kepala keluarga (KK) dari total 176 KK telah memanfaatkan polybag untuk menanam sayuran. Warga lainnya masih menunggu hasil panen dari kebun P2L sebelum ikut serta dalam program ini.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini juga semakin meningkat. Bahkan, ada warga yang secara sukarela menyumbangkan 1 unit pickup tanah subur untuk mendukung pertumbuhan tanaman di lahan P2L.
Penanggung jawab P2L El Wardah, Sri Sundari, mengungkapkan bahwa kebun ini menjadi program unggulan dalam memberdayakan perempuan agar lebih produktif dan mandiri.
Menurutnya, hasil dari kebun P2L tidak hanya untuk anggota kelompok, tetapi juga untuk kepentingan sosial.
“Sebanyak 60% hasil panen diberikan kepada warga sekitar, terutama bayi stunting, ibu hamil, dan ibu nifas,” ungkap Sri Sundari.
Jika panen melimpah, sayuran akan disalurkan lebih luas ke warga Kelurahan Curahgrinting. Sisanya, 20% dibagikan kepada anggota KWT, dan 20% lainnya dialokasikan untuk pemeliharaan kebun, seperti pembelian bibit, pupuk, serta obat-obatan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, P2L El Wardah semakin berkembang dan menjadi contoh nyata bagaimana kebersamaan serta kemandirian pangan dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.(**)