BLITAR, Lenzanasional – Polres Blitar Polda Jawa Timur menunjukkan kepedulian nyata terhadap keluarga korban kasus mutilasi di Blitar yang sempat menggemparkan masyarakat. Melalui program layanan trauma healing, langkah ini bertujuan mendukung pemulihan mental dan emosional keluarga korban agar mereka dapat bangkit dari tragedi tersebut.

Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, menegaskan komitmen ini saat bersama jajarannya takziah ke rumah duka keluarga almarhumah Uswatun Khasanah di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum. Dalam kesempatan itu, Kapolres menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban dan memberikan bantuan sebagai bentuk dukungan moral.

“Kami hadir untuk memberikan dukungan moral dan psikologis kepada keluarga korban. Kami memahami betapa beratnya beban yang mereka tanggung, dan kami ingin memastikan mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi cobaan ini,” ujar AKBP Arif Fazlurrahman.

Tak hanya menghibur keluarga, terutama dua anak almarhumah, Kapolres juga menyampaikan pesan bahwa Polres Blitar akan terus mendampingi mereka melalui berbagai bentuk dukungan, termasuk layanan konsultasi psikologis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Trauma healing ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial Polri dalam melindungi masyarakat. Kapolres berharap langkah ini dapat membantu keluarga korban perlahan-lahan pulih dan menjalani kehidupan dengan lebih baik.

“Kami berharap keluarga korban dapat perlahan bangkit dan menjalani kehidupan dengan lebih baik,” tambah Kapolres.

Selain itu, Polres Blitar mengimbau masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing. Kasus mutilasi ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan dan segera melaporkan hal-hal mencurigakan demi mencegah tragedi serupa.

Melalui upaya ini, Polres Blitar Polda Jatim berkomitmen untuk terus hadir sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, memastikan mereka merasa aman dan didukung di tengah situasi sulit.(**)