Universitas Negeri Surabaya Gelar Pelatihan Kondisi Fisik Bagi Pelatih SSB

0 210

Sidoarjo, Lenzanasional.com – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggandeng Askab PSSI Sidoarjo melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tentang Pelatihan Kondisi Fisik bagi Pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB), Minggu (29/8).

Pelatihan dilakukan dalam Dua Sesi, yakni Teori dan Praktik. Sesi Teori dilaksanakan di Hotel Edotel, sedangkan Sesi Praktik dilaksanakan di lapangan Sepak Bola Pucang Sidoarjo.

Dr. Imam Syafii, M.Kes, ketua pelaksana kegiatan, PKM yang dilakukan di Sidoarjo kali ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.” jelasnya

“Setiap Dosen dalam kurun waktu satu tahun mempunyai kewajiban berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui kegiatan pengabdian sesuai dengan Bidang Keilmuannya,”
Dijelaskan bahwa tema yang diambil kali ini, berkaitan dengan pemahaman Pembinaan Kondisi bagi Pelatih SSB.

Pemilihan tema ini sebelumnya sudah didiskusikan dengan pengurus Askab PSSI Sidoarjo dan beberapa pelatih yang terlibat langsung dalam Pembinaan SSB. “Kami merespon kebutuhan teman-teman di lapangan karena selama ini mereka belum pernah mendapatkan Pelatihan tentang Pembinaan Kondisi Fisik untuk anak-anak Usia Dini,” kata Imam.

Selain Imam, Narasumber lain yang memberikan Materi Pelatihan adalah Devid Prisma Nugraha, Pelatih Fisik Bhayangkara FC U-18, I Dewa Made Aryanda dan David Agus Prianto. Dua nama terakhir merupakan dosen Universitas Negeri Surabaya sekaligus Pelatih Aktif Sepak Bola.

Pelatihan tersebut, selain mendapatkan Materi Kondisi Fisik, Pelatih juga mendapatkan Materi Tentang Ruang Lingkup Pembinaan dan peran Pelatih Usia Muda serta cara melakukan evaluasi terhadap perkembangan anak.

“Peran Pelatih Usia Muda, khususnya di Usia Dini memiliki peran sangat penting karena pada fase tersebut merupakan masa pembentukan segala aspek yang terkait dengan permainan Sepak Bola.
Pelatih harus mau belajar, tidak bisa terus menerus mengandalkan Intuisi ketika melatih. “lanjut pemilik Indonesia Soccer Academy itu

Periodisasi Latihan atau Tahapan Latihan perlu dipahami oleh Pelatih agar tidak menimbulkan Stagnasi dalam memberikan Beban dan Faktor kesulitan pada anak. “Kalau terjadi Stagnasi, sampai kapanpun Prestasi anak tidak akan meningkat karena beban yang diberikan kepada anak dari waktu ke watu tidak mengalami peningkatan,” jelas Imam.

Pada sesi Praktik, perserta diajarkan tentang Prinsip-prinsip Komponen Gerak Dasar seperti, Kesimbangan, Kelentukan, Kordinasi dan Kelincahan. Semua peserta diminta mencoba gerakan yang diberikan Narasumber.

Tujuannya agar para pelatih bisa merasakan setiap gerak dasar itu dan selanjutnya bisa menjelaskan secara detail kepada anak-anak tentang Otot-otot yang terlibat pada setiap gerakan yang diajarkan. ungkapnya.

 

Imam bersama tim PKM Unesa menyampaikan kepada peserta bahwa setelah Pelatihan dilanjutkan kegiatan Monitoring dan Evaluasi terhadap Program pelatihan ini. “Program ini tidak selesai begitu saja, tetapi kami akan memberikan pendampingan kepada peserta bilamana ada kendala ketika menerapkan apa yang telah diperolehnya dari pelatihan ini,” kata lelaki berdarah Madura itu.

Sementara Ahmad Burhan, salah satu Exco Askab PSSI Sidoarjo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Askab PSSI Sidoarjo sangat berterima kasih atas digelarnya pelatihan ini. Kegiatan semacam ini bisa diagendakan lebih sering melalui kerjasama yang saling memberi manfaat antara Universitas Negeri Surabaya dengan Askab PSSI Sidoarjo.

“Kami sangat membutuhkan kehadiran para Akademisi untuk mendampingi teman – teman pelatih. Di Sidoarjo masih banyak pelatih yang belum berlisensi dan hanya sebatas mantan pemain sebagai modal melatihnya,” kata lelaki yang masih aktif bermain Sepak Bola itu.

Burhan menambahkan, perkembangan pembinaan Sepak Bola Usia Muda di Sidoarjo mengalami kemajuan yang luar biasa dari sisi kuantitasnya.

Perkembangan ini, menurut Ahmad Burhan yang juga ASN Sidoaro ini harus diimbangi dengan kualitas pengetahuan para pelatihnya di bidang Ilmu Kepelatihan, khususnya pada Fase Pembinaan Usia Muda.

“Saya hanya berharap agar kegiatan semacam ini bisa dirintis lebih intensif lagi agar dapat membantu percepatan pemahaman terhadap tugas – tugasnya sebagai Pelatih Usia Muda,” pungkasnya ( Gus)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com