Wakapolri Resmi Membuka Pendidikan Sespimti dan Sespimmen Polri 2025

Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri membuka pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-34 dan Sespimmen Polri Dikreg ke-65 di Lembang, menyoroti pentingnya kepemimpinan tangguh di tengah tantangan global dan nasional.

0 155

LEMBANG, Lenzanasional – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., secara resmi membuka pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-34 dan Sespimmen Polri Dikreg ke-65 Tahun Anggaran 2025. Acara pembukaan berlangsung di Gedung Utaryo, Lembang, dan dihadiri oleh peserta dari Polri, TNI, serta perwakilan kementerian dan lembaga lainnya.

Dalam sambutannya, Komjen Pol. Ahmad Dofiri memberikan apresiasi atas keberhasilan 105 peserta Sespimti dan 370 peserta Sespimmen yang lolos seleksi ketat. “Keberhasilan saudara untuk mengikuti pendidikan ini adalah bukti kualitas dan potensi besar yang saudara miliki. Ini merupakan awal dari perjalanan penting dalam membangun kompetensi kepemimpinan tingkat tinggi dan menengah,” ungkapnya.

Dalam pembekalannya, Wakapolri menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi bangsa, baik di level global maupun domestik. Konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan di Asia Timur disebut sebagai faktor yang memengaruhi stabilitas internasional. Di tingkat nasional, isu seperti terorisme, radikalisme, dan gangguan keamanan di Papua menjadi perhatian utama.

Wakapolri Ahmad Dofiri membuka pendidikan Sespimti dan Sespimmen Polri 2025 di Lembang.

Selain itu, era digital yang ditandai oleh hyper-connectivity turut memunculkan ancaman baru seperti penyebaran hoaks dan potensi disintegrasi sosial. Menurut Komjen Pol. Ahmad Dofiri, semua ini hanya dapat diatasi oleh pemimpin dengan wawasan luas, kreativitas tinggi, dan kemampuan adaptasi yang mumpuni.

Kurikulum pendidikan Sespimti dan Sespimmen dirancang untuk membentuk pemimpin yang tangguh melalui tiga pilar utama:

1. Pembangunan Karakter Menanamkan nilai-nilai kebhayangkaraan, kepemimpinan, integritas, dan antikorupsi.

2. Ilmu Kepolisian Modern Mengedepankan pemahaman terhadap isu strategis, seperti kejahatan transnasional, keamanan siber, dan manajemen krisis.

3. Kapita Selekta Memperluas wawasan tentang dinamika politik, ekonomi, sosial-budaya, dan keamanan global.

Wakapolri juga menekankan pentingnya pembelajaran berbasis praktik agar peserta mampu menerapkan ilmu yang didapat dalam menghadapi tantangan nyata di lapangan.

Dalam pesannya, Komjen Pol. Ahmad Dofiri menegaskan bahwa setiap peserta harus menjunjung tinggi tiga prinsip utama: tanggon (mental yang kokoh), tanggap (intelektual yang tajam), dan trengginas (fisik yang prima). Prinsip ini menjadi fondasi dalam menghadapi kompleksitas tugas di masa depan.

“Manfaatkan waktu pendidikan ini untuk menggali ilmu, memperluas wawasan, dan membangun kolaborasi yang solid. Jadilah pemimpin yang tidak hanya mampu menghadapi tantangan tetapi juga menjadi teladan bagi organisasi dan masyarakat,” pesan Wakapolri.

Melalui pendidikan ini, diharapkan peserta mampu menjadi agen perubahan yang siap membawa institusi Polri ke arah yang lebih profesional, modern, dan terpercaya. “Selamat menempuh pendidikan. Semoga saudara dapat menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, visioner, dan adaptif,” tutup Wakapolri.(**)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com