PROBOLINGGO, Lenzanasional – Sebuah batu besar jatuh ke Jalur Pantura di sekitar PLTU Paiton pada Sabtu (22/2/2025) pagi, memicu kekhawatiran akan keselamatan pengguna jalan. Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana langsung berkoordinasi dengan pihak proyek pembangunan Tol Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) untuk mencegah kejadian serupa.
AKBP Wisnu Wardana menegaskan bahwa insiden ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap proyek infrastruktur agar tidak membahayakan masyarakat.
“Kami segera berkoordinasi dengan pihak proyek pembangunan Tol Probowangi untuk mengantisipasi kejadian ini agar tidak terulang dan tidak membahayakan pekerja maupun pengguna jalan,” ujar AKBP Wisnu Wardana saat meninjau lokasi jatuhnya batu besar.

Pihak kepolisian juga telah melakukan pengecekan di lapangan guna memastikan penyebab jatuhnya batu tersebut, apakah akibat faktor alam atau aktivitas proyek.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Proyek nasional ini juga penting dan harus diamankan. Oleh karena itu, mari kita saling menjaga kepentingan bersama,” tambahnya.
Kapolres juga mengimbau pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintas di area proyek Tol Probowangi, menjaga jarak aman, serta mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.
Tol Probowangi sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan konektivitas di Jawa Timur. Jika selesai, tol ini akan menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Probolinggo, mempercepat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.
“Alhamdulillah, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa,” pungkas AKBP Wisnu Wardana.
Pelaksana Paket 3 Proyek Tol Probowangi, Sugeng, mengungkapkan bahwa jatuhnya batu besar diduga akibat getaran dari aktivitas pemecahan batu atau breaker di sekitar proyek.
“Di atas lokasi 29 STA Wika, kami sedang melakukan pemecahan batu (breaker). Kemungkinan besar batu jatuh akibat getaran dan posisinya berada di semak-semak,” jelas Sugeng.
Pasca insiden ini, pengerjaan pemecahan batu dihentikan selama 4 hingga 5 hari ke depan. Langkah ini diambil sembari menunggu pemasangan proteksi tambahan di Jalur Pantura agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami akan menambah pagar pengamanan di sepanjang Jalur Pantura dan meningkatkan pengawasan terhadap alat berat yang bekerja di lokasi,” tutup Sugeng.(**)