ITS Tanamkan Nilai Kemanusiaan Lewat Semester Opening Lecture Bareng Mantan Menteri BUMN

Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS menggelar Semester Opening Lecture sebagai rangkaian kegiatan Informasi dan Pengenalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IPITS).

0 112

SURABAYA, Lenzanasional – Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS menggelar Semester Opening Lecture sebagai rangkaian kegiatan Informasi dan Pengenalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IPITS).

Kegiatan kuliah pembuka bertajuk Mempertahankan Nilai-nilai Kemanusiaan di Tengah Kemajuan Teknologi ini digelar di Kampus ITS Tjokroaminoto dan menghadirkan Prof Dr (HC) Dahlan Iskan.

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2011 – 2014 ini menceritakan pengalaman sebelumnya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pembangkit Listrik Negara (PLN). Awal ditunjuk sebagai orang nomor satu di PLN, Dahlan langsung menyusun jajaran direktur di bawahnya agar membentuk tim yang kuat.

Dahlan mengatakan memasang kriteria tinggi, yakni komitmen untuk tidak menyentuh korupsi dalam proses penyusunan jajaran direktur. Menurutnya, komitmen ini merupakan salah satu nilai kemanusiaan yang penting dalam sebuah instansi.

“Ini adalah nilai kemanusiaan yang harus diturunkan sampai ke level paling bawah,” kata Dahlan Iskan, Sabtu (24/08/24).

Nilai kemanusiaan ini menjadi modul rekrutmen yang dijalankan PLN pada saat itu. Dahlan menyebutkan, lebih dari 90 persen insan yang ada di PLN pada saat itu memegang komitmen yang sama dengannya.

“Setelah tiga level manajemen bersih, maka mayoritas lainnya akan turut menjadi bersih,” kata Dahlan meyakinkan.

Gambaran mengenai nilai kemanusiaan juga Dahlan ceritakan melalui pengalamannya dalam mengurus pondok pesantren internasional di tempat yang tidak ramai penduduk.

Dahlan mengungkapkan jika ada beberapa orang yang mengeluh akan mahalnya harga yang ada pada pondok pesantren tersebut.

“Beberapa orang juga bertanya maksud pembangunan pondok pesantren mahal di daerah itu,” ujar Dahlan.

Namun, Dahlan tidak gentar. Ia menjelaskan kalau suatu kebenaran tidak dapat dipandang dari satu sisi saja. Dalam hal ini, Dahlan memandang tindakannya untuk memajukan daerah tersebut. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya program sekolah gratis bagi anak-anak cerdas yang tidak mampu untuk membayar.

Dahlan juga berpesan kepada para mahasiswa baru SIMT untuk terus menjaga nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap aktivitasnya.

“Cara paling sederhana adalah dengan menaikkan orang-orang baik ke permukaan, sehingga bisa menjadi mayoritas,” pungkas Dahlan. (R1F)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com