NGAWI, Lenzanasional – Kebijakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menetapkan latar belakang pendidikan pesantren sebagai prioritas utama dalam penerimaan anggota Polri mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.

Salah satu dukungan datang dari Hj. Endang Wahyuni, M.Pd, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah yang berlokasi di Dusun Sondriyan, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

Menurut Hj. Endang Wahyuni, santri memiliki keunggulan tersendiri yang dapat menjadi nilai tambah dalam institusi kepolisian.

“Lulusan pesantren memiliki karakter kuat, moral yang baik, serta etika yang tinggi. Ini menjadi modal penting dalam menjalankan tugas sebagai anggota Polri,” ujar Hj. Endang Wahyuni.

Lebih lanjut, ia menilai kebijakan Kapolri ini sebagai langkah strategis dalam menjaring calon anggota Polri yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki integritas tinggi dalam mengayomi masyarakat.

“Kami sangat mendukung adanya seleksi khusus bagi Hafidz dan Hafidzah Al-Qur’an dalam rekrutmen Polri tahun ini. Mereka memiliki disiplin yang tinggi dan wawasan keislaman yang kuat, sehingga dapat menjadi polisi yang berintegritas,” tambahnya.

Hj. Endang juga optimistis bahwa para santri akan mampu bersaing dengan peserta seleksi lainnya.

“Jika mereka menjadi polisi, mereka akan tetap membawa nilai-nilai kebaikan dan moralitas dalam tugasnya. Ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas,” lanjutnya.

Sebagai informasi, pendaftaran rekrutmen Polri secara resmi telah dibuka sejak 5 Februari dan akan berlangsung hingga 6 Maret 2025. Tahun ini, Polri memberi perhatian khusus kepada santri dan santriwati dari pondok pesantren serta para hafiz dan hafizah Al-Qur’an sebagai bagian dari prioritas rekrutmen.(**)