JAKARTA, Lenzanasional – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh masyarakat untuk terus berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, menegaskan bahwa menciptakan situasi yang kondusif bukan hanya tugas kepolisian, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.
“Kita hidup di tengah masyarakat yang tingkat stabilitas keamanan dan persatuannya masih dalam koridor yang menggembirakan,” ujar KH Anwar Iskandar dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
Meskipun demikian, ia mengakui bahwa berbagai permasalahan sosial masih sering terjadi, seperti konflik antarwarga, unjuk rasa, tawuran, hingga aksi geng motor yang meresahkan. Namun, berkat kehadiran dan upaya Polri, situasi kamtibmas tetap dapat dikendalikan.
“Alhamdulillah semuanya bisa ditangani dengan baik. Ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran polisi di tengah hiruk pikuk masyarakat saat ini,” jelasnya.
Menurut Ketua MUI, kehadiran Polri sangat penting dalam menjaga ketertiban dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Tanpa peran aktif aparat kepolisian, kondisi di masyarakat bisa saja semakin tidak terkendali.
“Pengetahuan masyarakat tentang keamanan masih terbatas. Begitu juga pemahaman mereka terhadap potensi konflik yang ada. Tapi dengan hadirnya polisi, masyarakat merasa terlindungi dan lebih tenang,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Polri memiliki peran krusial dalam penegakan hukum. Sebagai negara hukum, Indonesia harus memastikan bahwa aturan yang berlaku dapat memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat.
Ketua MUI berharap agar Polri terus menjalankan tugasnya dengan profesionalisme tinggi, yakni melindungi, mengayomi, serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya kepastian hukum sebagai komitmen utama kepolisian.
“Masyarakat butuh rasa keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Polisi kita hadir di tengah masyarakat dengan baik dalam rangka penegakan hukum dan menjaga rasa keadilan. Hidup polisi, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Selamat bekerja,” tutupnya.(**)