TRENGGALEK, Lenzanasional – Pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2024 di Kabupaten Trenggalek selama 14 hari berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas hingga 70 persen.

Kasat Lantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 terdapat 30 kejadian kecelakaan selama pelaksanaan Operasi Zebra. Namun, pada tahun 2024 angka tersebut turun signifikan menjadi hanya 9 kejadian.

Selain itu, AKP Agus Prayitno juga melaporkan terdapat 8.282 pelanggaran lalu lintas selama operasi, dengan 962 pelanggar dikenakan tindakan penilangan dan 7.320 pelanggar diberikan teguran oleh petugas.

“Dari hasil rekapitulasi, mayoritas pelanggaran yang ditilang pada kendaraan roda dua melibatkan pengendara di bawah umur, pelanggaran lampu merah, tidak memakai helm, dan penggunaan knalpot brong,” jelas AKP Agus pada Kamis (30/10/2024).

Sementara itu, pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara mobil meliputi tidak memakai sabuk keselamatan, pengemudi di bawah umur, melanggar lampu merah, dan melebihi kapasitas muatan.

Operasi Zebra ini, lanjut Kasat Lantas, dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap awal, pihaknya lebih mengutamakan tindakan teguran bagi pelanggar lalu lintas serta menggelar aksi simpatik, seperti membagikan boneka sambil mengingatkan pengendara tentang pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.

Pada tahap kedua, Satlantas Polres Trenggalek mulai menerapkan tindakan tegas berupa penilangan bagi pelanggar lalu lintas. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kepastian hukum dan untuk mendorong masyarakat agar lebih disiplin dalam berkendara.

“Mematuhi aturan lalu lintas adalah demi kepentingan bersama, agar selamat dan terhindar dari kecelakaan,” imbuh AKP Agus.

Ia berharap bahwa pelaksanaan operasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas, tidak hanya saat ada operasi saja.(R1F)