SURABAYA – Menjelang rencana aksi demonstrasi besar pada 3 September 2025, Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Surabaya menegaskan komitmennya menjaga ketertiban, keamanan, dan kondusivitas kota.
Pemuda Pancasila Tegas Menolak Aksi Perusakan
Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Surabaya, H. Baso Juherman, SP, SH, M.HP, menekankan bahwa Kota Surabaya tidak boleh “dikotori” oleh aksi-aksi yang berpotensi merusak fasilitas umum maupun mengganggu ketertiban masyarakat.
“Kami dari Pemuda Pancasila Kota Surabaya tidak rela Surabaya dikotori oleh aksi-aksi merusak. Kami akan bergerak mendukung Ibu Gubernur dan menolak aksi yang hanya mengejar popularitas pribadi,” ujar Baso Juherman, Sabtu (23/8/2025).
Dukungan untuk Gubernur Khofifah Indar Parawansa
Baso juga menilai kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menunjukkan kinerja nyata demi kemajuan Jawa Timur.
“Kita semua tahu Ibu Khofifah sudah bekerja keras, bahkan setiap hari berkeliling daerah demi Jawa Timur. Karena itu, kami mengajak masyarakat bersama-sama menjaga suasana tetap kondusif,” tambahnya.
Aspirasi Warga Harus Disalurkan Secara Damai
Pemuda Pancasila Surabaya menegaskan bahwa menyampaikan aspirasi adalah bagian dari demokrasi. Namun, cara penyampaian harus tetap sesuai aturan tanpa merusak.
“Silakan menyampaikan pendapat, tapi jangan merusak. Surabaya harus tetap aman, nyaman, dan produktif,” tegas Baso.
Dukungan Publik Terhadap Stabilitas Jawa Timur
Di tengah maraknya isu demonstrasi, dukungan terhadap kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa terus mengalir. Mayoritas masyarakat menilai kebijakan Khofifah sudah berjalan sesuai aturan dan lebih baik diberi ruang untuk bekerja ketimbang diperdebatkan di jalanan.
Bahkan, percakapan publik di media sosial menunjukkan konsistensi warga Jawa Timur untuk menjaga stabilitas dan kedamaian daerah.
Pemuda Pancasila Siap Berkoordinasi
MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya memastikan siap berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Langkah preventif dan pengamanan lingkungan akan terus dilakukan demi memastikan Surabaya tetap kondusif menjelang aksi 3 September 2025.
