Refleksi Akhir Tahun, Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil Paparkan Strategi Pembinaan Cabor Prioritas Menuju PON 2028
Surabaya – Ketua KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, memaparkan refleksi akhir tahun sekaligus arah strategis pembinaan olahraga Jawa Timur ke depan. Fokus utama diarahkan pada evaluasi cabang olahraga (cabor) prioritas yang diproyeksikan mampu mendulang prestasi pada tahun 2026 hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
Muhammad Nabil menjelaskan, KONI Jatim telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh cabor berdasarkan capaian prestasi masing-masing.
Dari hasil evaluasi tersebut, tidak semua cabor akan dibina secara penuh, melainkan difokuskan pada nomor-nomor tertentu yang memiliki peluang prestasi paling besar.
“Kalau kita tidak bisa memegang seluruh cabor, tentu nomor-nomor tertentu di dalam cabor itu yang akan kita prioritaskan,” ujar Nabil.
Fokus Event Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Untuk agenda jangka pendek, KONI Jatim akan mempersiapkan event olahraga bela diri yang direncanakan berlangsung pada pertengahan tahun di Sulawesi Utara. Persiapan kali ini dilakukan lebih matang dibandingkan event serupa sebelumnya di Kudus yang memiliki waktu persiapan sangat terbatas.
“Yang delapan cabor ini nanti akan kita persiapkan lebih lama agar peningkatan prestasinya bisa lebih optimal,” jelasnya.
Sementara itu, untuk jangka panjang, KONI Jatim mulai menghitung secara cermat cabor-cabor prioritas yang berpotensi menyumbang medali emas pada PON 2028.
Pantau Atlet Lewat Single Event
Nabil menegaskan pentingnya pengukuran prestasi atlet melalui keikutsertaan dalam single event, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Menurutnya, prestasi atlet tidak cukup hanya diukur dari latihan atau training camp semata.
“Kalau hanya latihan, prestasinya belum terukur. Harus ada track record dari kejuaraan-kejuaraan yang diikuti,” tegasnya.
Selain itu, KONI Jatim juga akan memantau kualitas latihan secara serius serta melakukan pendekatan khusus terhadap cabor-cabor yang selama bertahun-tahun prestasinya belum maksimal.
Pendekatan untuk Cabor Minim Medali
KONI Jatim menaruh perhatian pada cabor yang memiliki jumlah peserta kejuaraan sangat besar—bahkan mencapai ribuan atlet—namun hasil medalinya masih jauh dari harapan.
“Kita akan bantu cabor-cabor yang medalinya masih jauh dari target. Ayo sama-sama membangun rekrutmen yang sportif, objektif, dan tanpa sekat, dengan satu alat ukur yaitu prestasi,” kata Nabil.
Targetkan Jatim sebagai Pusat Prestasi Nasional
Lebih lanjut, Nabil menegaskan visi besar KONI Jatim untuk menjadikan Jawa Timur sebagai pusat pembinaan, pembibitan, dan prestasi olahraga nasional. Salah satu indikatornya adalah kontribusi atlet Jatim pada ajang SEA Games, di mana Jawa Timur secara tradisional menjadi penyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia.
“Saya mengapresiasi atlet-atlet yang berprestasi di SEA Games kemarin. Ke depan harus muncul generasi baru, sekaligus penguatan kualitas pelatih,” ujarnya.
Harapan Tahun Mendatang
Menutup refleksi akhir tahun, Nabil berharap prestasi olahraga Jawa Timur ke depan semakin meningkat dan terukur secara objektif melalui rekam jejak kompetisi atlet.
“Mudah-mudahan prestasinya lebih baik dari sebelumnya. Ukurannya jelas, bukan hanya latihan, tapi prestasi di event yang diikuti,” pungkasnya.