JAKARTA, Lenzanasional – Banjir melanda kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, menyebabkan puluhan warga terjebak, termasuk lansia dan pasien stroke yang kesulitan menyelamatkan diri. Tim gabungan dari Polres Metro Jakarta Barat, Polsek Cengkareng, Koramil 04/Cengkareng, serta BPBD DKI Jakarta, bergerak cepat mengevakuasi warga terdampak.
Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M. Hari Agung Julianto, menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama kami. Kami akan terus siaga hingga semua warga yang membutuhkan pertolongan dapat dievakuasi dengan aman,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).
Petugas gabungan berjibaku menyelamatkan warga yang terjebak di Gang Al Mubarok 1, RT 012 RW 004, Kelurahan Rawa Buaya. Dengan ketinggian air mencapai 70 hingga 80 cm, banyak warga, terutama lansia, mengalami kesulitan bergerak keluar dari rumah mereka.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana, turut memimpin proses evakuasi untuk memastikan keselamatan warga. Beberapa anggota kepolisian bahkan harus membopong dan menggendong lansia yang tidak mampu berjalan melewati genangan air.
Salah satu korban yang dievakuasi adalah Bu Rohayati (63), penderita stroke yang tidak bisa bergerak sendiri. Petugas dengan penuh kehati-hatian membawanya keluar dari rumah dan segera mengantarkannya ke RSUD Tangerang untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain itu, pasangan lansia Sumiati (67) dan Surono (73) juga berhasil diselamatkan. Mereka dievakuasi dari rumahnya dan sementara waktu ditampung di Kantor Sekretariat RT 012/004 untuk mendapatkan perlindungan dan bantuan darurat.
Kapolsek Cengkareng menegaskan bahwa tim gabungan masih terus bersiaga untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar proses evakuasi berjalan optimal dan semua warga dapat diselamatkan,” ungkapnya.
Banjir di Jakarta Barat kembali menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Aksi kemanusiaan dari petugas gabungan menunjukkan bahwa solidaritas dan gotong royong tetap menjadi kekuatan utama dalam membantu sesama di tengah bencana.(**)