Kota Batu, 3 November 2025 — Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, meninjau progres program Sekolah Inovasi Kepedulian Alam dan Pangan (SIKAP) di SMAN 3 Kota Batu pada Senin, 3 November 2025. Kunjungan tersebut menjadi bentuk dukungan terhadap pengembangan laboratorium alam sebagai ruang edukasi yang kreatif dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan itu, Aries Agung Paewai menegaskan bahwa sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk menerima pelajaran di dalam kelas, melainkan juga ruang tumbuh bagi kreativitas, kepedulian lingkungan, dan kemandirian siswa. Menurutnya, SMAN 3 Kota Batu telah memberikan contoh nyata bagaimana pendidikan lingkungan dapat berjalan berdampingan dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan.

“Laboratorium alam ini menjadi bukti bahwa sekolah harus mampu membentuk karakter tangguh dan peduli keberlanjutan. Program seperti ini perlu terus didorong,” ujar Aries.

Program SIKAP yang dijalankan di SMAN 3 Kota Batu meliputi pengelolaan kebun produktif, pemanfaatan lahan sekolah untuk tanaman pangan, serta pembelajaran praktik tentang budidaya dan pengelolaan lingkungan. Siswa terlibat langsung mulai dari proses penanaman, perawatan hingga panen. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan literasi pangan sekaligus mengajarkan kehidupan berkelanjutan sejak dini.

 

Kepala sekolah beserta jajaran guru mendampingi kegiatan kunjungan tersebut. Mereka menjelaskan bahwa hasil panen dari kebun sekolah tidak hanya digunakan untuk kebutuhan pembelajaran, tetapi juga sebagai sumber ekonomi kreatif sekolah melalui program wirausaha siswa.

Program ini dinilai selaras dengan visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk membentuk generasi yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing melalui pendidikan berbasis lingkungan dan inovasi. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung penerapan Profil Pelajar Pancasila, terutama pada aspek gotong royong, kemandirian, dan kepedulian terhadap alam.

Aries berharap upaya SMAN 3 Kota Batu dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Timur untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sarana belajar yang menyenangkan sekaligus produktif. Menurutnya, kolaborasi sekolah, siswa, dan masyarakat merupakan kunci utama untuk mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan pendidikan.

Kunjungan Kadindik Jatim tersebut menjadi motivasi baru bagi SMAN 3 Kota Batu untuk terus mengembangkan inovasi yang berdampak positif bagi peserta didik dan masyarakat sekitar.