MALANG, Lenzanasional – Sedikitnya 15 pemuda bersama 15 unit sepeda motor diamankan oleh Polsek Dampit, Polres Malang, dalam operasi penertiban balap liar di Lingkungan Polaman, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pada Selasa (11/3).
Operasi ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima aduan warga melalui media sosial terkait aksi balap liar yang meresahkan. Kapolsek Dampit, AKP Ahmad Taufik Syafiudin, yang memimpin langsung operasi tersebut bersama personel Koramil Dampit, menegaskan bahwa penertiban ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
“Kami mengamankan 15 sepeda motor yang digunakan balap liar, beserta 15 pelaku untuk didata dan diberikan pembinaan,” ujar AKP Taufik, Kamis (13/3/2025).
Sebagai bagian dari upaya pembinaan, para pemuda yang terlibat dalam aksi balap liar dikumpulkan bersama orang tua mereka di Mapolsek Dampit. Mereka diwajibkan menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Tidak hanya itu, kendaraan yang disita baru bisa diambil setelah Idul Fitri 1446 H. Pemilik harus memenuhi syarat tertentu, seperti membawa kelengkapan surat kendaraan dan mengembalikan motor ke kondisi standar pabrikan.
“Pengambilan motor tidak dipungut biaya, semuanya gratis,” tegas AKP Taufik.
Untuk memastikan transparansi dalam penertiban ini, pihak kepolisian melibatkan Ketua RW 13 dan RW 14 serta lima warga setempat sebagai saksi.
Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo, melalui Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menegaskan bahwa kepolisian akan terus bertindak tegas terhadap aksi balap liar demi menjaga keamanan masyarakat.
“Penertiban ini adalah respon cepat terhadap keluhan warga yang resah dengan aksi balap liar,” ujarnya.
Ia juga mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam aksi yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Polisi berkomitmen memberikan edukasi serta menindak tegas segala bentuk kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Balap liar tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berisiko tinggi bagi keselamatan para pelaku dan pengguna jalan lainnya. Kepolisian mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan kegiatan serupa guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif.(**)