Polri Buka Seleksi Hafidz Al-Qur’an, Prof. Bisri: Langkah Positif untuk Integritas Kepolisian

Prof. Bisri mendukung kebijakan Polri membuka seleksi anggota dari kalangan hafidz Al-Qur’an. Menurutnya, ini langkah positif untuk memperkuat moral dan integritas kepolisian.

0 122

KOTA MALANG, Lenzanasional – Kebijakan Polri membuka seleksi penerimaan anggota dari kalangan hafidz Al-Qur’an mendapat apresiasi luas. Salah satu dukungan datang dari Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Bisri, MS, pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh yang juga mantan Rektor Universitas Brawijaya periode 2014-2018.

Menurut Prof. Bisri, langkah ini merupakan upaya strategis dalam membangun institusi kepolisian yang memiliki integritas moral dan spiritual tinggi. Ia menilai, dengan masuknya hafidz Al-Qur’an ke dalam tubuh Polri, diharapkan akan semakin banyak aparat yang tidak hanya profesional tetapi juga berakhlak mulia dalam menjalankan tugasnya.

: Prof. Bisri mendukung seleksi hafidz Al-Qur’an untuk anggota Polri sebagai langkah positif membangun integritas kepolisian.

“Para hafidz Al-Qur’an adalah individu yang telah ditempa dengan kedisiplinan, kesabaran, serta nilai-nilai luhur Islam. Ini sangat sejalan dengan tugas kepolisian dalam mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat,” ujar Prof. Bisri di Kota Malang, Jumat (21/2).

Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh yang berlokasi di Jl. Joyo Agung, Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang, Prof. Bisri memiliki pengalaman panjang dalam mencetak santri dan penghafal Al-Qur’an. Sejak berdiri pada tahun 1988, pesantren ini telah melahirkan ribuan santri yang tidak hanya unggul dalam hafalan, tetapi juga memiliki pemahaman agama yang kuat dan sikap disiplin tinggi.

Prof. Bisri menegaskan bahwa kehadiran hafidz Al-Qur’an di institusi Polri dapat menjadi pilar moral yang memperkuat karakter kejujuran, amanah, serta integritas di lingkungan kepolisian. Hal ini, menurutnya, selaras dengan visi Polri dalam membangun institusi yang profesional, modern, dan terpercaya.

“Saya berharap seleksi ini bisa berjalan dengan baik, dan para hafidz yang terpilih dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pendekatan yang humanis serta berlandaskan nilai-nilai keislaman,” tambahnya.

Tak diragukan lagi, di bawah kepemimpinan Prof. Bisri, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh telah mencetak banyak hafidz berkualitas dengan keilmuan dan karakter kuat. Latar belakang akademisnya yang mumpuni juga menjadi bukti bahwa pendidikan agama dan pendidikan formal dapat berjalan seiring.

Sebagai mantan Guru Besar Teknik Pengairan pertama di Indonesia, Prof. Bisri juga dikenal sebagai akademisi dan praktisi di bidang pengelolaan sumber daya air. Ia merupakan inisiator Gerakan Menabung Air (GERAI), sebuah program yang berfokus pada pemetaan wilayah rawan banjir serta pembuatan sumur injeksi di Malang Raya. Program ini bahkan telah diadopsi oleh beberapa pemerintah daerah, termasuk Pemprov DKI Jakarta.

Dengan kombinasi latar belakang keagamaan dan akademiknya, Prof. Bisri menegaskan bahwa hafidz Al-Qur’an memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, termasuk institusi kepolisian.

“Kami berharap program seleksi anggota Polri ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak hafidz yang turut berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pendekatan yang lebih humanis dan berintegritas,” pungkas Prof. Bisri.(**)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com