Ribuan Anak Dari Sekolah Inklusi Dan SLB Meriahkan Walk For Autism di UNESA

0 139

 

SURABAYA, Lenzanasional — Ribuan Pelajar dari berbagai Sekolah Inklusi dan Sekolah Luar Biasa atau SLB memadati halaman Universitas Negeri Surabaya ( UNESA ) Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Minggu, 5 Maret 2023.

Mereka tampak mengenakan kostum khas sekolah, membawa spanduk dan papan bertuliskan Slogan Inklusinya masing – masing. Para peserta yang didampingi para Guru dan Relawan itu sedang mengikuti Walk for Autism ( WFA ) yang terselenggara atas kerja sama Junior Chamber International ( JCI ) Jawa Timur dengan UNESA dan berbagai pihak lainnya.

 

Para penyandang Difabel memainkan musik tradisional angklung.

 

Acara ini rutin diselenggarakan setiap tahun, termasuk dalam rangkaian merayakan Hari Autis Sedunia, 2 April 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Kehadiran dan Keberadaan Difabel khususnya Autis sehingga terwujud lingkungan inklusi di semua lini.

Tahun ini, WFA dikemas dengan cara yang berbeda. Kegiatan dimulai dengan melipat pesawat kertas dan menulis harapan yang diikuti seluruh peserta termasuk Guru dan Jajaran Pimpinan Lembaga yang hadir.

Mereka kemudian menerbangkan pesawat itu sebagai simbol Kebebasan, serta harapan dan komitmen bersama. Selepas itu, seluruh peserta mulai Jalan Sehat dan Senam Bersama yang diikuti dengan beragam performance mulai dari Tarian, Permainan Alat Musik Tradisional ( Angklung ) dan lain-lain.

Ada juga Lomba – lomba seperti menghias Besek dan menghias Topi Caping , ada kegiatan Face Painting, Sensory Play hingga Sport Stacking atau Cup Stacking dan ada Konsultasi Gigi Gratis.

Selain itu juga terdapat kegiatan menulis kata – kata berupa pesan atau harapan di sejumlah papan.Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Budianto, M.Pd., Pakar Disabilitas UNESA menulis, “Jalan Bersama Kita Bisa Semua”.

Sementara Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan Universitas UNESA, Junaidi Budi Prihanto, S.Km., M.Km., Ph.D., menuliskan “Tingkatkan Disability Awareness dan Kolaborasi”.

Junaidi Budi Prihanto menyampaikan bahwa angka Autism di Indonesia terus meningkat sebanyak 5.000 orang setiap tahunnya. Karena itu, menurutnya sebagai kampus yang ramah disabilitas UNESA mendukung penuh kegiatan seperti WFA.

Beberapa bentuk dukungannya yaitu Fasilitas hingga 150 Relawan dari kalangan Mahasiswa yang turut mensukseskan kegiatan itu.

“Ini komitmen kita bersama, kami di UNESA terus mendukung acara yang seperti ini. Di samping itu, kami lewat Prodi Pendidikan Luar Biasa ( PLB ), Pusat Studi dan Layanan Disabilitas ( PSLD ) dan Divisi Disabilitas serta Guru – guru Besar Bidang Disabilitas juga terus melahirkan terobosan dan Inovasi yang mengarah pada perluasan dan peningkatan Akses Disabilitas di Indonesia termasuk untuk teman – teman yang Autis ,” ucapnya.

Sementara itu, Inggrid Chandranata sebagai Project Director WFA 2023 menjelaskan bahwa kehadiran masyarakat dalam acara ini dalam rangka membangkitkan kesadaran dan kepedulian terhadap penyandang Autism pada khususnya dan Disabilitas pada umumnya.

Menurutnya, berdasarkan data di Indonesia ada 1 dari 64 anak yang mengidap Autis setiap tahunnya. Maka dari itu kesadaran terhadap Autis ini harus terus ditingkatkan yang arahnya bagaimana bisa menerima dan memberikan hak – hak mereka termasuk Akses berbagai Aspek yang mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan mereka bahkan karir – karir mereka.

Disisi lain, Local President JCI East Java 2023, Hana Cicilia dalam kegiatan itu menargetkan acara positif ini dapat terlaksana setiap tahun dan semakin bertambah pula partisipasinya untuk membantu para penyandang Autis.

“Dalam waktu dekat kami akan menggelar WFA ini di lapangan Istana Negara ,” tutur Hana. Turut dalam kegiatan, Kepala Komisi Nasional Disabilitas Dr. Dante Rikmala, M.Pd., menyatakan bahwa pendekatan kepada penyandang Disabilitas tidak lagi berbasis Rasa Belas Kasihan, melainkan Berbasis Pemenuhan hak – hak mereka, maka dari itu Mindset, Stigma, serta perlakuan kepada mereka harus diubah sedemikian rupa.

“Saya senang sekali melihat antusias peserta di acara ini termasuk para Guru – gurunya yang hebat. Semoga ini tertular secara masif kepada berbagai kelompok masyarakat,” ucapnya.

Kegiatan ini dihadiri Pejabat dari berbagai Lembaga, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, dr.Sp.PD., KPTI, Ketua Komisi Nasional Disabilitas, Dante Rigmalia, Ketua Perempuan Indonesia Maju, Iis Hendro Gunawan, hingga Perwakilan Unicef Indonesia, Arie Rukmantara, dari UNESA dihadiri Jajaran pimpinan ( Wakil Rektor ), DWP UNESA dan lain-lain. (Hum – Gus)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com